
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari
kegiatan kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak, orang sering
melakukan evaluasi, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungannya. Demikian pula halnya dalam dunia pendidikan, untuk mencapai
tujuan pendidikan khususnya tujuan pembelajaran tersebut maka perlu adanya
evaluasi. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas
dapat dilihat dari sejauh mana penguasaan kompetensi yang telah dikuasai oleh
seluruh siswa di kelas itu. Pada dasarnya hasil belajar siswa dapat dinyatakan
dalam tiga aspek, yang biasa disebut dengan domain atau ranah, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Dalam proses pengajaran,
tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya suatu standar kompetensi yang telah dipelajari oleh
siswa di setiap pembelajaran. Tes bahasa dirancang dan dilaksanakan untuk
memperoleh informasi mengenai hal ihwal yang berkaitan dengan keefektifan
pengajaran bahasa yang dilakukan, salah satunya adalah tes pembelajaran Bahasa Arab.
Maharah Kitabah
merupakan komponen penting dalam pembelajaran bahasa Arab, ia adalah salah satu
dari empat keterampilan bahasa yakni Maharah Istima’, Maharah Kalam, Maharah
Qiro’ah, dan maharah kitabah. Dalam proses peningkatan kualitas pembelajaran
bahasa Arab pada suatu lembaga pendidikan, sangat diperlukan adanya evaluasi
yang tepat untuk mencapai 4 maharah tersebut, khususnya maharah kitabah atau
menulis, yangmana aktivitas menulis ini memungkinkan siswa untuk memikirkan dan
menggambarkan pengalaman yang mereka miliki. Oleh karna itu, dalam makalah ini
akan disampaikan desain evaluasi maharah kitabah dan
penyekorannya yang meliputi: definisi, komponen, aspek, unsur, tujuan,
tingkatan dan bentuk maharah kitabah, desain evaluasinya serta penyekoran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari maharoh kitabah atau
menulis ?
2.
Apa sajakah kompenen dan unsur dalam maharoh
kitabah ?
3.
Bagaimanakah bentuk pengajaran dalam maharoh
kitabah ?
4.
Bagaimanah bentuk evaluasi dalam maharoh
kitabah ?

5.
Bagaimanakah cara penyekoran dalam kitabah ?
C.
Tujuan Makalah
1.
Mengetahui pengertian kitabah atau menulis.
2.
Memahami aspek dan kompenen dalam kitabah.
3.
Memahami bentuk pengajaran dalam maharoh
kitabah.
4.
Memahami desain evaluasi dalam maharoh kitabah.
5.
Mengetahui cara penyekoran dalam kitabah.

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kitabah atau Menulis
Menulis merupakan suatu aktivitas komunikasi bahasa yang menggunakan bahasa
sebagai medianya. Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan
segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan fluktuasi. Seseorang dapat
disebut sebagai penulis karena memiliki kemahiran menuangkan ide, gagasan, dan perasaan secara runtut dalam bentuk tulisan.
Apa yang dituliskan mengandung arti dan manfaat yang membuat orang lain merasa
perlu membaca dan menikmatinya.
Keterampilan
menulis adalah keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa.
Menulis merupakan salah satu sarana berkomunikasi dengan bahasa antara orang
dengan orang lain yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Seperti kita
ketahui bahwasanya pembelajaran kitabah dalam bahasa Arab terpusat pada tiga
hal, yaitu kemampuan menulis dengan tulisan yang benar, memperbaiki
khath, dan kemampuan
mengungkapkan pikiran secara jelas dan detail. Tiga komponen ini dalam
pembelajaran kitabah tidak bisa dipisahkan, karena satu dengan yang lainnya
saling berkaitan. Dalam proses pembelajaran
kitabah harus mempertimbangkan beberapa hal seperti organisasi kalimat ke dalam
paragraf, bagaimana paragraf-paragraf tersebut digabungkan dan pengaturan
gagasan kedalam suatu wacana yang padu secara jelas. Kejelasan ini bergantung
pada fikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, dan struktur kalimat.[1]
B. Komponen, Aspek dan Unsur dalam Maharah Kitabah

·
Penguasaan bahasa tulis, meliputi kosa kata,
struktur, kalimat, paragraf, ejaan, fragmatik dan sebagainnyaPenguasaan isi
karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis.
·
Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan. Yaitu
bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga
membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita
pendek, makalah dan sebagainnya.
Dari keterangan diatas
dapat dikatakan bahwa aspek-aspek dalam maharah kitabah adalah al-qowaid(nahwu
dan sharaf), imla’ dan khot. Adapun unsur-unsur dalam kitabah adalah
al-kalimah, al-jumlah, al-fakroh dan ushlub.[2]
Tujuan maharah kitabah
dalam pembelajaran bahasa diantaranya adalah: mampu memahami beragam wacana
tulisan, mampu mengekspresikan berbagai macam pikiran, gagasan, pendapat, dan
perasaan dalam berbagai tulisan. Disamping itu, pembelajaran ketrampilan
menulis juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan
emosional, dan kematangan sosial juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi secara tertulis, dan memiliki kemampuan menggunakan bahasa untuk
bermacam-macam tujuan keperluan dan keadaan[3]
Dalam buku lain
dikemukakan bahwa tujuan pembelajaran ketrampilan menulis berdasarkan
tingkatannya diantarannya:
Tingkat pemula
1.
Menyalin satuan-satuan
bahasa yang sederhana.
2.
Menulis satuan bahasa yang sederhana.
3.
Menulis pernyataan dan
pertanyaan yang sederhana.
4.
Menulis paragraf pendek.
Tingkat menengah
1.
Menulis pernyataan dan pertanyaan.
2.
Menulis paragraph.
3.
Menulis surat.
4.
Menulis karangan pendek
5.
Menulis laporan.
Tingkat lanjut
1.
Menulis paragraph.
2.
Menulis surat.
3.
Menulis berbagai jenis karangan.
C. Bentuk
Pengajaran Maharoh kitabah (menulis)
Kaitan dengan desain evaluasi, tentu saja perlu mengenal beberapa bentuk
pengajaran. Dalam pengajaran menulis, proses pembelajarannya bisa dengan
beberapa tingkatan yaitu di mulai dengan pembelajaran imla’ sampai
ta’bir/insya’, sebagaimana berikut:
Pembelajaran Imla’
1.
Imla’ manqul
Tingkat pertama dalam
pembelajaran menulis bahasa Arab ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan
siswa dalam menulis huruf, dan kata bahasa Arab. Pada tingkat ini hendaknya
tidak hanya terfokus pada cara penulisan huruf tapi juga diikuti dengan
latihan-latihan lain seperti tarkib, qawaid yang juga dipelajari kalam dan
qiraah.
Tingkat ini biasa
digunakan untuk pemula yang biasanya ketrampilan menulis dimulai dari:
Memberi syakal (harakat) pada tulisan yang ada
Latihan menulis dari kanan ke kiri
Memindahkan kalimat dari papan tulis ke buku
sendiri
Menghubungkan antara kalimat satu dengan kelimat
lain
Menulis kalimat yang benar dari segi mufrodat dan
tarkib.
2.
Imla’ Mandhur
Tingkat imla’ ini
kelanjutan dari imla’ manqul, semisal dengan: Meminta siswa menulis sebagian
kalimat atau jumlah yang telah dipelajari, dibaca dan ditulis dalam imla’
manqul tanpa melihat kembali pada buku. Kemudian membandingkan tulisan yang
ditulis dalam imla’ mandhur dengan tulisan pada imla’ manqul dari sisi
kebenaran tulisannya.
3. Imla’ Ikhtibary
Imla’ ikhtibary ini
pelaksanaanya membutuhkan tiga kemampuan, yaitu kemampuan mendengar, kemampuan
menghafal apa yang didengar dan kemampuan untuk menuliskan apa yang didengar
skaligus dalam waktu yang sama. Imla’ ikhtibary ini bertujuan untuk:
1). Memperkuat hubungan
antara suara dan rumus yang telah dipelajari siswa ketika membaca. Siswa-siswa
yang tidak bisa melihat kata dan mengucapkannya tidak akan bisa menulis kata
itu dengan benar dalam imla’.
2). Mengevaluasi perkembangan dan kemajuan
ingatan terhadap yang didengar siswa.
Dalam bahasa lain imla’
juga bisa dikatakan dengan menulis
terkontrol, yangmana diantara contohnya adalah:
1.
Dikte (dictation), yaitu mendikte baris-baris sebuah wacana.
2.
Menyusun
kalimat (sentence combine)
3.
Menyimpulkan
(reducing), siswa diminta menulis kembali sebuah wacana
Pembelajaran Ta’bir/Insya’
Pembelajaran ta’bir ini terbagi menjadi dua tingkatan,
yaitu:
1.
Ta’bir/insya’ Muwajjah
(terbimbing)
Pada tingkat ini siswa telah mengenal ejaan dengan beratus-ratus kata dan
telah menguasai perbendaharaan kata yang banyak serta telah berkembang
konsep-konsep kebahasaannya. Mereka disiapkan untuk berlatih menulis dengan
menggunakan bentuk-bentuk tata bahasa, susunan-susunan bahasa yang telah
diperoleh pada pelajaran kalam, qiraah dan imla’. Pada pembelajaran tingkat ini
harus dimulai bertahap dari menulis sederhana dengan menulis satu kalimat
kemudian berkembang menjadi beberapa kalimat kemudian berlanjut menjadi satu
paragraf kemudian dua paragraf dan seterusnya[5].
Contoh dari pada
menulis terbimbing ini adalah:
a.
Menggunakan gambar (picture description)/ mendeskripsikan sebuah gambar.
b.
Cerita dengan gambar (picture sequence essay),
menceritakan proses gambar.
c.
Membalas surat (replying to letters).
d.
Merangkum (making
summary), guru membacakan sebuah wacana secara intensif dan meminta siswa
menulis ringkasannya.
2. Ta’bir /insya’Hurr
Tingkatan ini merupakan
tingkat terakhir dari pembelajaran menulis. Pada tingkat ini siswa diberi
kebebasan untuk memilih tema, mengembangkan pikiran-pikirannya, penggunaan
mufradat atau tarkib dalam tulisannya, akan tetapi bukan berarti siswa lepas
dari bimbingan dan bantuan guru. Dan pada tingkat ini siswa sampai pada tingkat
kreasi dalam menggunakan bahasa Arab walaupun tidak sampai pada tingkat seperti
ketika manggunakan bahasa ibu.
D. Bentuk
Evaluasi Kitabah
Ada banyak model yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan menulis
bahasa arab, seperti; takwin jumlah, tartib al-kalimat, tahwil, washf, talkhis,
kitabatul faqrah, kitabah al-maqal, dan lain sebagainya[7][15]. Diantara model evaluasi maharah kitabah adalah sebagai berikut:
1.
احتبار كتابة الحروف ( tes menulis huruf)
Tes ini merupakan tes tingkatan paling rendah,
yakni tes yang digunakan untuk mengevaluasi siswa dalam penguasaan huruf,
dengan cara guru membacakan huruf alphabet dan murid menuliskannya. Contoh :
( ب، س، ع، غ، ص) !اكتب الحروف
التي تسمعها
2.
احتبار كتابة المقاطع ( tes menulis potongan kata)
Caranya tes ini guru
mengucapkan potongan-potongan kata dan meminta murid untuk menuliskannya.
Contoh:
(سا، لي، مو، فا، قي،
را): !اكتب المقاطع التي تسمعها
3. احتبار المحاك
Caranya guru
menuliskan dipapan tulis kalimat, kemudian siswa menuliskannya dengan
memperhatikan penulisannya. Tujuan daripada tes ini adalah mengukur kemampuan
siswa dalam menuliskan huruf, potongan kata, kata, dan kesesuaian huruf serta
memberikan tanda baca kepadanya.
4.
احتبار الإملاء: الاستكتاب
Ada bermacam-macam cara untuk mengukur imla’,
salah satunya adalah menuliskan sesuatu yang didengar. Contoh:
! اكتب الكلمات الآتية التي تسمعها
موسى، عصا، دمى، سؤال، سئل، سأل، أسئلة، ذهبوا،
معلمو
5.
احتبار الإملاء: دمج الوحدات(tes
imla’: menyatukan kata)
Imla’ jenis ini
adalah menyatukan potongan-potongan huruf menjadi sebuah kata utuh. Contoh:
ادمج الوحدتين
في كلمة واحدة وعدل ما يجب تعديله!
ها + ذا = ------------------
جاء + وا =-----------------
رؤساء + كم =------------------
رؤساء + كم
=-------------------
رؤساء + كم
=-------------------
على + ما ؟ =---------------------
إلى + ما ؟ =---------------------
من + ما ؟ =-----------------------
6.
احتبار الإملاء: الأحكام
Ada juga tes imla’ dengan
cara الأحكام yakni mengujikan hukum-hukum imla’. Seperti hukum hamzah
washal dan hamzah khoto’, lam syamsiyah dan lam qomariyah, alif mamdudah
dan alif maqsuroh, dll. Seperti
contoh:
بين كيف تكتب الهمزة في الحالات الآتية:
1. همزة متوسطة
مفتوحة بعد ضم =---------------------
2.
همزة
متوسطة مكسورة بعد فتح =---------------------
3.
همزة
متطرفة بعد ضم =-----------------------------
7. احتبار الإملاء:
الاختيار من متعدد
Dalam tes ini akan nampak
kumpulan dari kata-kata semisal berjumlah 4 yang 3 salah dalam penulisannya dan
yang satu benar. Siswa diminta untuk memilih jawaban yang benar
dari beberapa jumlah tersebut. Contoh:
ضع دائرة حول
الكلمة الوحيدة الصحيحة إملائيا في كل مجموعة:
أ.
مَشَى،
دَعَى، سَعَا، هَفَى
ب.
آباءُهم،
آباءِهم، يقرَؤُ، آباءَهم
8. احتبار الإملاء:
الاشتقاق
Tes ini meminta siswa untuk mengistiqoqkan
(merubah bentuk) satu kalimat kedalam kalimat lain. Tujuannya bukanlah mengukur
istiqoq tetapi untuk mengukur imla’. Maka dari itu diberikan wazan istiqoqonya
dalam setiap kalimat. Contoh:
اكتب المشتق من
كل فعل ممايلي حسب الميزان المذكور:
أَكَّدَ---------------- مُفَعَّل
أَمَرَ -------------- يَفْعُل
أخَذَ -------------- يُفْعَل
بَدَأ --------------- مفعول
اقرأ -------------- افعَلاَ
9. احتبار الإملاء:
الإضافة
Guru memberikan satu kalimat dan siswa diminta
menuliskannya kembali dengan penambahan satu huruf (contoh 4 dan 5 ), beberapa
huruf (contoh 1 dan 2 ) atau juga memberikan tanwin (contoh 3).
Contoh 1:
أضف الحرف أو
الحروف التالية لكل كلمة مما يلي وأعد كتابتها:
اقرأ + ي =----------------
يقرأ + ان =-------------------
يقرأ + ون =---------------
قرأ + تم = -------------------
Contoh 2:
أضف (ان) إلى
الكلمات الآتية:
يقرأ ------------- بناء --------------
يبدأ -------------- جزاء -------------
يجري ----------- جريء ------------
Contoh 3:
أضف تنوين نصب
إلى الكلمات الآتية:
كتاب --------------
سماء --------------
رجال --------------
Contoh 4:
أضف ألفا ممدودة
أو مقصورة لإمكال الكلمات الآتية:
ذُرَ -------------
جَدْوَ-------------
رِبَ ------------
سَنَ -------------
Contoh 5:
أضف تاء مفتوحة
أو مضمومة إلى كل مما يلي:
صَبَرَ --------
صَبَرْ --------
كَبِيْرٌ ---------
فَرِيْدٌ ----------
10. احتبار الإملاء:
كشف الخطأ
Siswa membaca
kalimat atau paragraph yang bersambung , kemudian memberikan garis bawah kepada
kata yang salah dan membenarkannya.
11. احتبار الإملاء:
الكلمة المحذوفة
Siswa diberi
nash tertulis yang di dalam nash tersebut ada kata yang dihilangkan (contoh 20
kata). Guru membacakan teks dengan sempurna tanpa menghilangkan beberapa kata.
Dan murid diminta untuk melengkapi kata yang hilang.
12. اختبار الترقيم
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam memberikan tanda baca dalam nash tertulis, seperti koma, titik,
tanda Tanya, tanda seru, dls.
Contoh 1:
هذا نص خال من
علامات الترقيم. أضف إليه ما يناسبه من علامات الترقيم.
Contoh 2:
هذا نص فيه بعض علامات الترقيم، ولكن تنقصه خمس
علامات ترقيم فقط. أضف هذه العلمات حيث
يلزم.
Contoh 3:
هذا نص تنقصه
بعض علامات الترقيم. ضع علامة الترقيم المناسبة في الفراغ المحدد.
Contoh 4:
أضف خمس فواصل
وعلامة استفهام واحدة وعلامة تعجب واحدة إلى هذا النص.
Contoh 5:
أضف نقطة أو
فاصلة (حصبما يلزم) في الفراغ المحدد في الفقرة الآتية.
Contoh 6:
أضف علامة
الترقيم المناسبة في الفراغ المحدد إذا كان ذلك ضرورياً.
13. احتبارات
الكتابة المقيدة
Sangat mungkin mengukur kemampuan menulis siswa
dengan berbaggai cara lewat pembatasan sebagai mana berikut:
a.
Ihtibarul istibdal bikalimatin murodifatin (Tes
mengganti kata dengan sinonim)
Contoh :
استبدل ما تحته
خط بكلمة مرادفة:
قاتل الجندي
قتال الأبطال ( ) ومات
( ) في سبيل الله. وكان خير نمودج
( ) لر فاقه.
b.
Ihtibarul
istibdal bikalimatin mudodatin (Tes mengganti kata dengan antonim)
Contoh :
استبدل ما تحته خط
بكلمة مضادة:
كان الرجل كريماً ( )
جداً وكان الناس يمدحونه ( ) لهذه الصفة الحميدة ( ) . وكان مثالا للشجاعة ( ) و الأمنة ( ) و
الصدق ( ).
c.
Ihtibar tahwilul afal, (yakni merubah dari satu
fi’il ke fi’il lain).
Contoh :
غير الأفعل من
الماضي إلى المستقبل و غير كلمات الزمان ذات الصلة.
سافر ( ) إلى أوروبا في العام الماضي ( ) ليلتحق بجامعة في روما من أجل إتمام دراساته
العليا.
14. إحتبار تصحيح
الفقرة
Siswa diberi
bacaan kemudian diminta untuk membenarkan bacaan yang salah. Tes ini memiliki
banyak bentuk diantaranya sebagai berikut:
a.
Ihtibaru ahtoun nahwi, yakni membenarkan
kesalahan gramatika dalam suatu bacaan.
b.
Ihtibaru ahtoul mufrodat, yakni membenarkan
kesalahan penggunaan kosa kata dalam suatu bacaan.
c.
Ihtibaru ahtoul imla’, yakni membenarkan dalam
kesalahan penulisan.
d.
Ihtibaru ahtoul huruful jarri, yakni
membenarkan kesalahan penggunaan huruf jer siswa dalam bacaan.
15. اختبارات تحلل
الفقرة
Siswa diberi satu paragraph yang benar atau
juga terkadang terdapat kesalahan, dan siswa diminta menjawab pertanyaan
tertentu. Tes ini tidak mencakup produktifitas menulis, akan tetapi lebih pada
kemampuan dalam menulis suatu paragraph. Beberapa contoh dalam tes ini adalah
sebagai mana berikut:
a.
Ihtibaru ihtiyarul unwan, yakni memilih judul
dan tema yang tepat dari empat pilihan untuk suatu bacaan.
b.
Ihtibaru wad’ul unwan, yakni member judul.
c.
Ihtibaru farazul jumlah ar roisiyah, yakni membaca sebuah bacaan dan membubuhi tanda garis bawah pada kalimat pokok dalam
setiap paragraph.
16. اختبارات
الإنشاء الموجَّه
Tes ini
menekankan pada ta’bir bil kitabah atau menulis. Tetapi berbeda dengan insya’
hur. Adapun macam-macam dari tes ini adalah sebagai berikut:
a.
Mengkritisi film
b.
Mendiskripsikan
gambar
c.
Mengkritisi dialog atau wawancara
d.
Membalas surat
e.
Menyempurnakan bacaan
f.
Mendiskripsikan peta
g.
Mengembangkan
kerangka penulisan menjadi paragraph.
E. Cara penyekoran evaluasi maharah kitabah
Sebagian dari tes maharatul kitabah adalah tes objektif. Seperti
ihtibaratul imla’, tarkim, dan kitabah mukayyadah. Tetapi sebagian juga dengan
tes esay seperti ihtibaru insya’ al hur, al muwajjah, dan talhis.
Dalam penyekoran kitabah, bisa mencakup
unsur-unsur tertentu, misal: Soal imla’
(ihtibar min muta’addid) berjumlah 20, soal ihtibar idlofah berjumlah 10, soal
insya’ muwajjah ( mendeskripsikan gambar) berjumlah 5. Untuk mencapai nilai 100
maka rumus yang digunakan adalah:
Imla’ (ihtibar min muta’addid), setiap jawaban mempunyai derajat nilai 2,
maka mempunyai nilai 40.
ihtibar idlofah, setiap jawaban mempunyai derajat nilai 3, maka mempunyai
nilai 30.
insya’ muwajjah ( mendeskripsikan gambar), setiap jawaban mempunyai
derajat nilai 6, maka mempunyai nilai 30.
Contoh real:
Seorang siswa mengerjakan soal bahasa Arab, dalam
Imla’ (ihtibar min muta’addid), benar 17. Dalam ihtibar idlofah, benar 7. Dan
dalam insya’ muwajjah ( mendeskripsikan gambar) benar 3. Maka perhitungan
nilainya adalah sebagai berikut:
Soal
|
Jawaban benar
|
Rumus
|
Nilai
|
Imla’ (ihtibar min muta’addid)
|
17
|
JB x 2
|
34
|
ihtibar idlofah
|
7
|
JB x 3
|
21
|
insya’
muwajjah (mendeskripsikan gambar)
|
3
|
JB x 6
|
18
|
Jumlah nilai
|
73
|
[1] Anwar Efendi,
Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, (Tiara Wacana: Jogjakarta) hal.
327.
[2] Fuad Ahmad, Maharatul Lughawiyah,
Mahiyatuha wa Turuqu Tadrisuha. (Darul Muslm:Riyad1992)
hal. 190.
[3]
Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, Tiara Wacana:
Jogjakarta, 326
[6]. Furqanul, dkk, Pengajaran Bahasa Komunikatif
(Teori dan Praktek), Remaja Rosda Karya: Bandung, hal 131.
[7]. H.M.
Abdul Hamid, MA, mengukur kemampuan bahasa arab untuk studi islam, (malang: UIN
Maliki press, 2010), hal 75.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar